Gambar: Ilustrasi Orang Pakai Masker |
SUDUTPLAMBON.COM-Matahari sudah mulai eksis rupanya semenjak beberapa hari dia tak menunjukkan batang hidungnya di langit kota Ambon lantaran diselimuti mega redum tanda cuaca kurang bersahaja, memang beberapa hari ini kota Ambon sedang diguyur hujan jadi maklumlah.. matahari ogah untuk kehujanan kalau melintasi di atas cakrawala kota Ambon.
Pagi itu ayam-ayam jago asik menyanyikan simfoni kebahagiaan, pohon-pohon sagu dan kelapa bersahut-sahutan memainkan musik dengan irama begitu semangat, sesekali mereka melakukan improfisasi, sedangkan burung-burung diudara asik menari katreji, namanya juga kota Ambon City of Music atmosfer disini dipenuhi dengan namanya musik, sampai DNA masyarakat di kota ini juga DNA musik, jadi.. jangan heran kalau semua yang ada disini baik yang bernapas maupun tak bernapas bisa bernyanyi dan bermain musik.
Excell si nyong Ambon dengan senyuman minimalis, kulitnya kecoklatan nan eksotis, tiba-tiba terbangun dari mimpi panjangnya, lantaran mendengar nyanyian ayam diluar. Sejenak dia memejamkan mata untuk berdoa kepada sang kuasa karena telah memberikan napas untuknya hingga detik ini, kemudian dia mengambil ponsel pintar dari balik bantal tidur, menyalakan data dan dia pun menghabiskan waktu beberapa menit untuk berselancar ke dunia maya, kemudian retinanya terhenti pada sebuah artikel dan dia pun langsung membacanya :
“Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) pertama kali muncul di Wuhan, Cina pada akhir tahun 2019. Menurut para ilmuwan Covid-19 bersifat zoonosis artinya dapat ditularkan ke manusia dari hewan dan banyak ilmuan yang menduga bawah Covid-19 berasal dari Kelelawar. Sejak munculnya, Covid-19 telah menyebar begitu cepat keseluruh penjuruh dunia termasuk Indonesia, hingga menyebabkan jutaan orang meninggal diseluruh dunia. Maka dari itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menyatakan Covid-19 sebagaai pandemi pada 11 Maret 2020.
Menurut para ilmuwan penyebaran Covid-19 dapat melalui beberapa cara seperti droplets atau tetesan yang berasal dari batuk dan bersin, kontak pribadi seperti menyentuh dan berjabat tangan, menyentuh benda atau permukaan dengan virus di atasnya, kemudian menyentuh mulut, hidung dan mata sebelum mencuci tangan. Sedangkan gejala yang dihadapi ketika seseorang terkena Covid-19 terdiri dari gejala ringan dan berat.
Gejala ringan seperti batuk, letih, sesak napas dan ngilu seluruh tubuh, dan merasa tidak enak badan. Gejala berat kasus infeksi Covid-19 yaitu, kesulitan bernapas, infeksi pneunomia, sakit dibagian perut dan nafsu makan turun. Walaupun sampai saat ini ilmuwan belum dapat menemukan vaksin dari virus yang mematikan ini, tetapi kita dapat melakukan langka-langka pencegahan seperti sering mencuci tangan dengan air mengalir selama 20 detik, hindari kontak langsung dengan orang lain dan menjaga jarak aman minimal 1 meter, gunakan masker ketika berada di tempat umum, tetap berada di rumah jika tidak ada keperluan mendesak di luar rumah, hindari menyentuh mata, hidung dan mulut serta menghindari kerumunan.”
Begitu bunyi artikel yang dia baca pada salah satu media online yang ditemukan di facebook, dia simak tulisannya sampai selesai, memang saat ini lagi heboh - hebohnya dengan corona, kota Ambon sendiri masih belum melakukan karantina wilayah, untuk sementara belum ada aba-aba dari walikota, kampus-kampus pun masih ramai belum juga diliburkan padahal beberapa kampus di Indonesia sudah mulai diliburkan untuk mencegah penularan Covid-19.
Excell bergegas mengambil handuk dan tempat sabun kemudian menuju ke kamar mandi, hari ini dia memang agak tempo bangun pagi karena berencana kekampus, dia lagi kasmaran rupanya, lagi janjian bertemu dengan seorang gadis, maka dari itu dia harus lebih awal mandi kemudian berangkat ke kampus, maklumlah… anak kosan jadi harus cepat masuk ke kamar mandi, kalo tidak antreannya minta ampun. Sambil mandi dia bersiul kecil pikirannya terbang kemana - mana, sesekali dia mengucapkan beberapa kata yang sudah dia atur dari tadi malam, kata-kata itu akan dia gunakan untuk menyatakan cinta kepada wanita yang akan dia temui sebentar.
Excell rupanya sudah siap-siap kekampus tubuhnya mengeluarkan aroma bak kebun bunga, wangi parfum begitu menggoda, rambut keritingnya dia sisiri rapi, dia agak tampan hari ini, dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya, dia pun berjalan menyusuri jalanan menuju kampus. Excell berkuliah di salah satu kampus ternama di kota Ambon namanya Universitas Pattimura kampusnya orang basudara, dia merupakan mahasiswa semester empat di Fakultas Teknik Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota .
Derap langkah kakinya menggebu - gebu seakan membentuk irama indah yang melukiskan suasana hatinya, dia pun menunggu wanita yang akan bertemu dengannya di salah satu tempat santai dimana biasanya mahasiswa berkumpul disitu, keadaan disitu memang masih sunyi baru beberapa mahasiswa saja dan petugas kebersihan sedang sibuk membersikan daun-daun kering. Tak lama kemudian wanita yang ditunggu pun datang, wanita itu berparas cantik, senyuman manis dengan lesung pipi, dan tahi lalat bertengger di bawah bibir merahnya.
Dengan langkah malu-malu wanita itu menemui Excell, awalnya mereka agak malu-malu untuk bersuara tapi, lama - kelamaan pun mereka mulai bercerita asik. Oh ia wanita itu namanya Ayu dia merupakan mahasiswa Fakultas Matematika Dan Ilmu Alam ( MIPA) Prodi Biologi, Ayu dan Excell sebenarnya baru berkenalan saja, dalam sebuah kegiatan kemahasiswaan yang diselenggarakan oleh pihak Universitas kebetulan Excell mewakili Fakultas Teknik untuk mengikuti kegiatan tersebut sedangkan Ayu mewakili fakultas MIPA, singkat cerita semenjak mereka bertemu dikegiatan tersebut mereka berdua sering chating via WhatsApp, lama kelamaan Excell pun merasa nyaman dengan Ayu, maka Excell memutuskan untuk bertemu dengan Ayu dikampus untuk mengutarakan perasaanya, Excell bukanlah tipe lelaki yang hanya menembak cewek lewat chating doang tetapi dia ingin bertatapan langsung dan kemudian menyatakan cintanya.
Perbincangan mereka sudah mulai hangat, Excell pun mulai memberikan rayuan-rayuan gombal untuk Ayu, sesekali mata Ayu yang sayup menatap mata Excell kemudian menunduk muka tanda suka, pipinya mulai merah merona. Akhirnya Excell meninggalkan basa- basinya kemudian mengungkapkan perasaanya untuk Ayu.m“A..yu sebe-nar-nya aku in-gin men-yat-akan ses-uatu unt-ukmu, tapi aku malu”, ungkap Excell terbata-bata. “Katakan saja Excell tak mengapa!”, Balas Ayu dengan suara lembutnya “Aku sebenarnya mencintaimu, maukah kau jadi pacarku?”, ujar Excell dengan jantung berdebar kencang.
Tiba-tiba beberapa saat keadaan pun sunyi senyap, mereka berdua hanya saling menunduk, diam mematung seribu bahasa. Beberapa menit kemudian Excell pun bertanya kembali, kali ini suaranya agak berani “Aku suka padamu Ayu, sejak kita pertama kali bertemu aku ingin kau menjadi kekasihku”, kemudian Ayu mengangkat wajahnya yang penuh teka-teki, kemudian berkata: “ Maaf Excell” Ayu kembali terdiam, sembari menarik napas.
“Maaf apa Ayu?”, Excell bertanya dengan suara makin melemas, Lalu dengan suara yang semakin sayup ayu menjawab, “ Aku tak mau Excell”... Ayu pun kembali diam kali ini agak begitu lama sekitar kurang lebih lima menit, setelah itu baru Ayu mulai mengangkat suara. Ketika Ayu hendak berbicara, Excell pun memotong pembicaraanya, “Baiklah Ayu tak mengapa, jika kau tak mau menerima cintaku”.
“kata siapa Excell aku tak mau menerima cintamu?, sebenarnya aku tak mau menolak cintamu, aku juga mempunyai perasaan yang sama denganmu sejak awal kita bertemu”.
“Ja... diiiiiiii?, kamu mau menerima cintaku?, jadi kita resmi berpacaran?, Excell seakan mau berteriak, dia begitu bahagia lantaran Ayu mau menerima cintanya, tak sia-sia latihannya semalam membuahkan hasil juga. Singkat cerita Ayu dan Excell berpacaran, akan tetapi baru beberapa minggu pacaran, mereka terpaksa harus LDR lantaran Rektor Universitas Pattimura mengeluarkan surat berisi pemberitahuan bahwa kampus diliburkan selama dua minggu demi memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19, walau rektor mengeluarkan surat libur tetapi cinta mereka tak bisa diliburkan begitu saja, meksipun tak akan saling bertemu, tetapi mereka hampir setiap hari Video Call, namanya juga teknologi yang jauh bisa didekati.
Berita penyebaran Covid-19 pun sudah dimuat dimana-mana, angka kematian semakin meningkat drastis, orang yang positif semakin banyak, orang tua Excell di kampung di pulau Seram begitu khawatir dengan anaknya di kota, untuk itu mereka menyuruhnya pulang, jangan sampai terjadi apa-apa. Walaupun berat rasanya harus meninggalkan Ayu di Ambon, tetapi demi mengikuti perintah orang tuanya Excell terpaksa pulang kampung lagiankan libur hanya dua minggu, Ambon-Seram begitu dekat tak terlalu jauh 2 jam perjalanan dengan kapal cepat sudah sampai jadi tak mengapalah.
Kini mereka harus dipisahkan oleh gunung, tanjung dan lautan Ayu di Ambon dan Excell di Seram tetapi jarak tak harus membuat cinta sepasang sejoli yang baru saling mencintai ini berkurang, malahan dengan jarak jauh mereka semakin saling mencintai, hari berganti hari minggu berganti bulan Corona semakin menjadi-jadi di muka bumi segala kebijakan dibuat oleh pemerintah untuk memutuskan mata rantai penyebaranya, pelabuhan serta bandara ditutup sementara Lockdown di terapkan, Libur yang tadi-tadinya hanya dua minggu kini diperpanjang sampai batas waktu tak ditentukan, pemerintah pun memutuskan untuk semua aktifitas dilakukan lewat rumah, belajar,beribada, berolaraga dan semua aktivitas lainya dilakukan dari rumah dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Semua ini dilakuakn demi kebaikan kita bersama agar bisa terhindar dari pandemi yang berbahaya ini.
Delapan bulan telah berlalu, delapan bulan itupun Ayu dan Excell harus menahan rindu yang membelenggu, sayang tak harus bertemu, cinta haruslah menjaga jarak, karena diluar corona sangat berbahaya. Tiba saatnya Excell kembali ke Ambon untuk melakukan pengurusan perkuliahan. Trasportasi laut, udara maupun darat sudah dibuka akan tetapi corona masih tetap ada, semua kegiatan dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan yang sudah di anjurkan oleh pemerintah.
Kabar akan kedatangan Excell kembali ke Ambon didengar oleh Ayu, sebenarnya Excell tak mau memberitahu dan ingin memberikan kejutan untuk Ayu akan tetapi Ayu sudah lebih tahu dahulu dari teman Excell yang sama-sama kembali dengan Excell ke Ambon, Ayu begitu bahagia karena sebentar lagi dia akan melepas rindu dengan kekasihnya, yang sudah lama tak saling bertemu karena dihalang pandemi. Waktu yang dinanti-nantikan tiba Excell sudah ada di Ambon dari kemarin sore, dia langsung menghubungi Ayu untuk bertemu di kampus Ayu pun begitu senang, tak tunggu lama Excell langsung berangkat ke kampus tak lupa dia memakai masker dan membawa hand sanitizer, karena dia tau bahwa dalam keadaan pandemi seperti ini kesehatan harus tetap dijaga, jika keluar rumah masker harus tetap di pakai sesuai dengan anjuran pemerintah.
Namun sayangnya dia harus menunggu agak lama karena Kata Ayu dia sedang urusan beberapa saat di fakultasnya, sudah hampir lima jam Excell menanti Ayu untuk bertemu namun tak kunjung-kunjung datang, Excell sudah telepon berulang-ulang tak diangkat, SMS tak di balas, Chat tak dilihat, namun Excell tetap menanti. Karena hari semakin sore, Excell kemudian memutuskan untuk kembali ke kos, tapi ketika di perjalanan tiba-tiba langka Excell terhenti, mata Excell terasa mau keluar, Dia terasa lemas dan tak berdaya, di depan matanya dia melihat Ayu sedang bermesraan dengan laki-laki lain hatinya begitu hancur berkeping-keping.
Sedang Ayu yang sedang asik bersama lelaki itu tak sadar kalau Excell sedang melihatnya. Excell pun langsung dengan langkah seribu bayangan bergegas pulang ke kos, sesampainya di kos dia menghempaskan tubuhnya dikasur dengan segala perasaan sedih, sakit dan kecewa. Tiba-tiba Ayu menelpon Excell akan tetapi Excell tak menghiraukan dia sudah dikhianati, dia tak ingin lagi kembali dengan wanita yang sudah mengkhianatinya, berulang kali Ayu menelpon namun Excell sudah tak peduli lagi dengannya. Dua hari Excell hanya berkurung didalam kamar tak menyentuh hanponenya.
Tiba saatnya Excell menghubungi Ayu untuk memberitahu bahwa dia mencintai Ayu namun dia tak ingin diduakan, baginya lelaki sejati tak bole dikhianati, hati hanya diciptakan oleh Tuhan satu bukan dua atau tiga, jadi jangan diduakan seperti ini. Panjang lebar Excell menjelaskan secara baik-baik untuk Ayu, mendengar segala penjelasan Excell, Ayu seakan-akan terkejut dia menangis dan mengakui kesalahannya bahwa ia sudah menduakan Excell, namun Ayu sudah sangat mencintai Excell akan tetapi sebelum mengenal Excell Ayu sudah terlebih dahulu pacaran dan memadu kasih selama hampir 4 tahun dengan Abdul, lelaki yang Excell temui bermesraan dengan Ayu, Namun Ayu dan Abdul tidak bisa bersatu lantaran mereka berdua berbeda keyakinan, Ayu lebih memilih Excell karena mereka berdua seiman, akan tetapi Ayu tak bisa melepaskan Abdul begitu saja karena sudah terlalu nyaman dengannya.
Dengan air mata yang terus-terusan jatuh membasahi pipi, Ayu menjelaskan kronologinya panjang lebar akan tetapi Excell tetap tak mau untuk diduakan, akhirnya Excell memutuskan untuk pergi meninggalkan Ayu demi Ayu bahagia bersama Abdul pacar Ayu, Excell berpikir dia hanya sebagai hama yang datang dihubungan mereka berdua, apapun yang terjadi dia tak ingin menjadi orang ketiga walau berat harus meninggalkan Ayu orang yang sudah begitu dia cintai namun salah satu pilihannya adalah melepaskan, karena mencintai tak harus memiliki, jika dia yang sudah kita cintai, sudah ada di pelukan orang lain maka lepaskanlah dia, biarkan dia tetap di pelukan orang tersebut walaupun kita rela hati kita tersakiti. Akhirnya, Ayu dan Excell putus, merea tak lagi berpacaran.
Keesokan harinya Ayu yang sedang duduk di teras rumah sambil menikmati nikmatnya pisang goreng dan secangkir kopi dengan pikiran yang terbayang-bayang diudara menatap horizon sambil menangis merenungkan segala penyesalan yang telah dia lakukan, tiba-tiba Ayu mendengar kabar bahwa Excell ditemukan bunuh diri di kos-kosannya, Ayu tak berdaya serasa disambar petir.
Menurut informasi bahwa Excell bunuh diri karena Ayu, dia tidak bisa hidup tanpa Ayu. Ayu menangis tak habis-habisnya, dengan sekuat tenaga dia langsung meluncur ke kos kediaman Excell berada sesampainya disana, polisi dan masyarakat setempat sudah ada, pita kuning polisi sudah melintasi kamar kos Excell, Ayu pun langsung menyerobot kerumunan orang dan langsung memeluk tubuh Excell yang terbaring, wajahnya begitu pucat, tali di lehernya masi terikat. Ayu meratapi mayat Excell, dengan penuh penyesalan. Tiba-tiba polisi yang ada disitu datang menemui Ayu dan menenangkan dia kemudian memberikan sepucuk surat dari Excell, sebelum Excell mengakhiri hidupnya dia menulis sepucuk surat untuk Ayu.
Teruntuk Ayu Kekasihku!!
Maafkan aku kalau aku harus mengakhiri hidupku dengan cara konyol seperti ini, namun aku tak bisa menahan rasa sakit didada, aku sangat mencintaimu, akan tetapi Abudl pacarmu lebih mencintaimu, aku relah kau bahagia denganya,..
Ayu apapun yang terjadi hati tak bisa dibagi, harus ada satu orang yang mengalah, dan berkorban untuk hatinya tersakiti, maka aku adalah lelaki yang terpaksa mengalah hanya untuk hatimu dikuasai oleh lelaki yang sangat mencintaimu, karena cinta sesungguhnya bukanlah harus memiliki, tetapi melepaskan yang kita cintai bahagia bersama orang yang lebih dia cintai. selamat tingal Ayu, kisah dan kenangan kita biarlah dikubur bersama mayatku... hanya ini pesanku untukmu.. semoga kalian bahagia selalu.
Dari Kekasih hatimu yang telah pergi
Teriakkan histeris dan penyesalan dikeluarkan dari dalam mulut Ayu , air matanya tak berhenti bercucuran, dia menyesal sudah membuat Excell seperti ini, Dringgggggggggggg...... Dringggggggg.... Dringggggg.. Alarm berbunyi tanda pagi telah tiba, astaga ternyata Ayu hanya mimpi, mungkin dia terlalu memikirkan Excell, sampai-sampai dia harus bermimpi Excell seperti ini.
Di lain tempat Excell yang tersakiti, masih tetap merenungkan semua pengkhianatan yang dia rasakan, akan tetapi dia tak ingin berlarut-larut dalam patah hati, apalagi harus mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, itu hanya perkerjaan orang-orang yang ingin cepat-cepat ke neraka dan diterima dengan jalur prestasi. Bagi Excell berani jatuh cinta harus siap sakit hati, sakit hati boleh tapi jangan berlama-lama, Excell pun bertekat untuk melupakan Ayu selamanya dan ingin fokus kulia agar bisa berprestasi, dia ingin fokus menempuh studi karen baginya Masa depan yang jelas akan mendatangkan Cinta yang berkelas.
Untuk menghilangkan rasa sakit hatinya Excell pun menyibukkan diri bersama teman-teman komunitasnya untuk berperan aktif dalam mensosialisasikan dampak Corona dikehidupan masyarakat, dia sibuk turun kejalan-jalan membagikan masker, mengumpulkan dana, kemudian memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan. Akhir cerita, tak menunggu waktu lama, Excell dapat melupakan kenangan dengan Ayu, kini Excell benar-benar Move on, sebagai lelaki sejati dia tak harus bertahan dengan sakit hati, tetapi dengan cara dia berperan untuk membantu masyarakat yang terdampak corona maka hatinya semakin tenang.
Sebagai Anak muda kita tak bole terlarut dalam patah hati yang mendalam apalagi sampai harus mengakhiri hidup dengan cara bunu diri, dari cerita cerpen ini kita dapat memaknai berbagi pesan moral didalamnya. Mari kita berkarya untuk masyarakat luas, generasi milenial jangan lama-lama patah hati, ayo bangkit diluar sana banyak menunggu kontribusimu, apalagi ditengah pandemi seperti ini , banyak yang membutuhkan tenagamu, untuk apa kau buang-buang energimu hanya untuk mencintai orang yang belum tentu akan bersamamu selamanya. yang terpenting tetap berkarya dan berprestasi, walau sakit hati, walaupun masih dalam keadaan pandemi, Cinta memang butuh perjuangan, Cinta juga tak lepas dari namanya pengkhianatan, namun lelaki sejati harus tetap berkarya walau tersakiti .
Posting Komentar untuk "Cerpen Cinta Bersemi di Kala Pandemi"