Kumpulan Puisi Excellion Soplero, Sekuntum Kenangan dan Puisi Karya Penulis Lainya

 

Sumber: @hendra_wattimena

Episode 1 "Sekuntum Kenangan"
Karya: Excellion Soplero

T'lah tiba waktunya rasa itu datang
rasa yang tak pernah seorangpun ingin rasakan
rasa lain entah dari dunia mana
tidak suka disebutkan tapi tak bisa tidak dipedulikan
yah itulah rasa duka

Penyebabnya pun tak pandang kasta
kaya, miskin, kuat, lemah, semua sama dihadapannya
tak berani seorangpun menentangnya
jika kau tanya penyebabnya, koronalah jawabannya

Korona berhasil mengubah suka jadi duka
tawa jadi tangis, temu jadi rindu
entah jika dia bertahan mau jadi apa bumi kita
2020 penuh misteri,
2021 semoga korona hanya sekuntum kenangan.


Wotay, 29 Desember 2020

 
Episode 2 "Hari yang membosankan"
Karya: Excellion Soplero

Februari 2020
masih ku pikirkan ini hoax atau fakta
berita tak sedap dari bumi asia timur
kota Wuhan, pusat dari derita 2020
telah lahir bencana yang disebut korona

Sekarang saatnya hati baja kita diuji
pedang-pedang rasa yang diasah
seketika tumpul tanpa ampun

Inginku genggam waktu
memutar mundur atau maju
setidaknya tak merasakan
atau cepat berlalu rasa bosan
menanti hilangnya duka 2020.


Wotay, 29 Desember 2020

Episode 3 "Catatan Senja"
Karya Excellion Soplero

Penantian panjang sang petang
harapan sirna dilahap malam
masih bisakah kau berkutik dikegelapan itu ?
oh ya takan ada yang dapat menghentikan mu
menebar duka yang entah kapan berakhir

Hujan menjanjikan pelangi
malam menjanjikan pagi
siang menjanjikan senja
tapi kau menjanjikan apa ?
suka masih terkekang dukamu

Beberapa harapan terjebak perbuatanmu
kau menang, kau hebat, kau jahat
tapi selagi senja masih kembali
harapan kami takkan berakhir
kau akan berakhir dicatatan senja 2020


Wotay, 29 Desember 2020

 

Perihal Tau Diri
Karya Sari Utami

Pada setiap hembusan angin yang menjatuhkan dedaunan
Pada setiap rintik hujan yang membasahi daratan
Pada setiap cahaya mentari yang menyinari tiap sudut bumi
Pada setiap kemerlap bintang yang memberi terang pada malam
Pada setiap apapun perihal semesta
Dan seluruh isinya Ku sampaikan rasaku untuknya

Walau, seharusnya diri ini sadar Angin memang berhembus, tapi pasti berlalu
Hujan memang turun, tapi pasti berhenti
Cahaya mentari dan kemerlap bintang pasti benderang
Tapi pasti bergantian dan tak bisa beriringan.

Perihal Tau diri
Entah sampai kapan diri ini berhenti untuk selalu menjadi Beban untuk kalian.
Aku tak bisa menjamin untuk selalu bisa dalam kondisi apapun
 

 

Sumber: @Angel_Siahaya    

Dua Jiwa Tarika
Karya Angel Marsenda Siahaya

Dua jiwa su tarika lama dalam diri
Sama-sama bertumbuh
Empati su pasti malakat tinggi
Tabiasa bersama sampe seng bisa tapisah

Dua jiwa su tarika lama deng keramaian
Sunyi pukul langsung tado
Mau memberontak itu pasti ada dalam pikiran
Mar tetap tado karna hati lombo

Dua jiwa su tarika lama deng Bapa
Tangan Bapa kadang jadi rotan par katong
Mar seng bisa parlente, tangan bapa selalu tongka katong dalam doa
Bae-bae di Ambon,  rindu par Bapa seng pernah abis dari katong

Dua jiwa su tarika lama deng Mama
Mama pung cinta paleng kuat seng ada yang lawan
Jadi sombar basar dalam hidop katong dua
Rela jadi abu, asal katong jadi unggun

Ambon, 15 Juni 2021 -  Pukul 18.04


Sumber: Sari Utami
Untukmu yang Merantau di Negeri Orang
Karya Sari Utami Suara

jangkrik bersenandung
Seolah-olah saling mengutarakan kerinduan

Di tanah orang
Aku terhanyut dalam lamunan rindu
yang tak dapat ku utarakan

Rinduku...
Sayangku...
Dapatkah aku pulang sekarang.??
Untuk mendekap ragamu erat-erat

Ingin ku bagi keluh kesah
Yang bahkan aku sendiri tak sanggup

Rinduku...
Sayangku...
Tangan yang dulu menggenggam tangan ku
Menuntun aku untuk bisa berjalan
Dan kaki yang dulu mengantarkan ku
kemanapun arah tujuan ku

Kini...kini..
Aku tau arti yang kau ajarkan itu
Bahwa seolah-olah aku akan pergi jauh
Mencari penghidupan di tanah orang

Jika tujuan yang kau ajarkan itu
 aku tau akan seperti ini
Mungkin aku akan memilih untuk lumpuh seumur hidup ku

Rinduku...
Sayangku...
Aku tak tau apakah kalian juga Rindu
Ingin aku memutar waktu yang dimana saat kita bersama

Rayuan Doa terus ku panjatkan
Seolah-olah memaksa Tuhanku untuk selalu memberikan kesehatan pada kalian
Agar...
Aku dapat menikmati waktu bersama kembali

Sumber: Pixabay


Anjing Kecil
Karya Bruri Renwarin

Terdengar asing jika tidak dikenali
Tingggi, lucu nan lincah bagai cheetah
Menjaga dan merawatnya melibatkan Hati
Sekarang kabar tak gembira terlintas di telinga!

Kau tak tau bagaimana cara tersenyum tanpa berbicara
Tak tau bagaimana cara Bersedih tampa mengingat
Tak semudah yang kau kira, bahkan itu membuatku tak tau untuk mengucap

Kau tau cara mengaung?
Bukan, kali ini mengaung ketakutan bukan kegirangan!
Biasanya iyah,
kali ini tak tersanjung!

Tak apa! Semua air mata mengihklaskan.
Panggilan menjadi Kenangan
Tatapan perlahan menghilang
Ratapan yang sekarang berkumandang

Pukulan ketiga pun datang
Tak mampu teriak dan bergerak
Menutup mata terahir setelah yang kesekian
Pergi yang tak sengaja dan tak meninggalkan jejak


04:55 WIT
Ambon, 3 April 2022

Berusaha Melupakan
Karya Deeptalk 

Tidak ada yang bisa untuk benar-benar
menghilangkan rasa yang pernah ada .
Yang dulu hadir di masa lalu dengan begitu indahnya
Dengan tenang .
Seperti samaa sekali tak ada pikiran untuk sakit
Atau bahkan pergi meninggalkan begitu saja
Dan lupa kalau pernah singgah .
Berharap kembali sama sekali bukan lagi harapan
Yang di inginkan oleh hati .


Tetapi ......
Setiap perjalanan yang ingin di lalui kedepannya
Tidak memungkinkan kita buat benar – benar bisa lupa
Walau meski tak berusaha untuk melupakan
Dan sekarang ???? .......


Hmmm ....
Lupa rasanya dulu pernah sayang dan sakit dengan satu orang yang sama
“kita memang belum nemuin orang yang tepat saja”
Lalu mau sampai kapan ? .......
Cerita cinta tentang hati yang jatuh dan tergeletak
Dan berusaha membangun cinta nya dengan kebahagiaan akan selalu berakhir dengan ending yang
sama


Dengan masalalu – masalalu sebelumnya .
Hanya dengan kata
“belum menemukan orang yang baik dan tepat”
Seberapapun kita berjuang , mungkin kalau belum jodoh
Apakah tetap seperti itu takdir menuntunnya ?
Buat kamu yang kini hadir di hati
Aku perlahan membuka pintu – pintu hati
Yang pernah sulit terbuka karena pedihnya kejadian di masalalu
Rasa sakit yang berkepanjangan membuatku hampir berhenti untuk bernyawa saja .
Apakah benar kamu bisa ? ......
Dan apakah aku juga bisa menjalani nya ?


Tolong ......
Berikan keyakinan
Bukan hanya dengan janji – janji manis saja lagi yang terucap
Atau datang hanya untuk pergi
Singgah namun tak menetap .... 

 

Sumber Gambar: Sri Utami

 Untukmu yang Sedang Merantau di Negeri Orang
Karya Sri Utami

Orang tua yang hebat adalah yang merelakan anaknya
pergi merantau mencari penghidupan nya sendiri,
karena ia tau bahwa melepaskan anaknya pergi merantau ke negeri orang,
merupakan awal dari pintu kesuksesan nya.
walaupun berat rasanya

Dan kenyataannya, tak semua anak rantau itu
mental nya kuat dan fisik nya baik-baik saja.
akan tetapi dengan restu orang tua kau menguatkan segalanya,
dan menyakinkan orang tua bahwa kau bisa mandiri,

Yang selalu kau katakan kepada mereka ialah
bahwa kau selalu baik ² saja, saat di telfon guna tidak mau
membuat mereka kepikiran akan kondisi mu
tetapi kenyataannya kau sedang tidak baik² saja

Banyak sekali keluh dan kesah yang ingin kau curahkan
tetapi kau juga tidak mau membuat mereka kepikiran
yang akan membuat kesehatan orang tua menjadi terganggu
yang kuat ya

Tak ada yang sia-sia dari apa yang sedang kau perjuangkan
aku tak tau seluk-beluk kehidupan mu
yang aku tau bahwa kau
seseorang yang kuat dan pekerja keras

Sudut Plambon
Sudut Plambon Media mahasiswa yang fokus membagikan artikel seputar dunia mahasiswa dan juga berita terkini

Posting Komentar untuk "Kumpulan Puisi Excellion Soplero, Sekuntum Kenangan dan Puisi Karya Penulis Lainya"