![]() |
Sumber: Pixabay |
Menolak Lupa Tragedi Mei 98
Karya Elvrida Lady Angel Purba
Kutukan itu nyata
Nyatanya merdeka itu tak didapat
Rakyat menjerit
Saat rakyat dipenjara oleh tindasan
Mengerti gelap Masa lampau
Mengerti asa terang Masa mendatang
Gelap Masa depan ditolak dengan lantang
Hanya asa terang tujuan melangkah
Merasai sakitnya duri perjuangan
Menggusur ethical kerakusan dan watak pemangsa
Para leluhur berdarah darah ratusan tahun menanggung beban penjajahan
Semangat muda muncul memberontak merumuskan keadaan
Senjata hanya organisasi dan bambu runcing
Kolonialisme dan fasisme di Rongrong perlawanan perlawanan akar rumput
Kawan muda nan berani tak pernah berhenti untuk terus bermimpi.
Jalan perjuangan dan pembebasan manusia sejak dulu memang selalu sepi dan sunyi.
Dalam perjuangan tak semua bisa engkau selamatkan.
Karena memang tak semua mau dan mampu untuk ikut serta dalam gerakan pembebasan.
Merah putih setengah tiang ini, merunduk di bawah garang
matahari tak mampu mengibarkan diri
karena angin lama bersembunyi,
Hingga tenaganya lemah tak berdaya
Yang Aku lihat rakyatmu terkoyak principle Mulia
Bendera hati diinjak ketidakpedulian pada saudara
Yang Aku lihat hujan deras tak lagi menutup luka
Menganga mengiris pada jiwa mereka
Sehebat orasi tak'kan mampu menceritakan perihnya luka bangsa
Huruf-huruf mati telah lama mengendap dalam buaian Masa kecil tanpa jiwa
Karya Sesmi Permatasari
Aku terbangun menyusuri lentera-lentera Senin pagiku
Berharap di pagi ini ku temukan titik temu yang dapat menenangkan jiwaku
Bukan perihal Mata dan Hati tapi tentang rasa kecemasan yang selalu menghantuiku setiap waktu..
Bukan juga ucapan Cinta,tetapi tentang bukti bahwa kau adalah lentera mata untukku
Aku merintih tertatih tanpa ragu mengatakan anganku,khayalanku,mimpiku ,untuk menghiasi lentera-lentera di pagi seninku
Mencari sebuah masalah, agar semua bisa di selesaikan dengan kepastian
Tatkala aku telah menjadi penikmat pagi dan senja..Untuk menunggu lenteraku entah kapan bersinar
Sekalipun aku memohon kepada sang pencipta untuk membiarkanku merasakan keindahan kelip terangnya lentera di pagi seninku
Lantas apakah bisa?
kegelapan tanpa cahaya bisa bersatu untuk menyinari dunia?
Kuharap, secercah cahaya segera singgah untuk dapat mewarnai lentera mataku
Lalu, menggerakkan langkah menuju arah yang harus kutuju
Meski semua harus terkesan begitu menyiksa
Namun, aku tak ingin semua berakhir penuh dramatik
Aku akan tetap berusaha memberikan yang selalu menghidupkan lentera-lenteraku.Agar seninku di hari ini selalu menimbulkan kebahagiaan
Sampai nanti, Lentera mataku
Sampai jumpa senin pagiku
Kedatanganmu berbisik dan menghadiahkan hari yang spesial dalam hidupku
Sujudku Diatas Sejadahmu
Karya Sesmi Permatasari
Ketika Keheningan Malam menyatu dengan Jiwaku
Aku Tersintak...dan menelusuri pusaran malam
Dan aku terpaku dalam dekap dengan mata yang sayu
Walau dunia masih tampak gelap
Paksa......
Paksa dan pertanyakan
Kau dilahirkan bersih
Setidaknya kau kembali juga dengan keadaan suci
Gerai air mataku menguak bercucuran
Segala penyelesalan datang menggema seluruh jiwaku...
Aku bersujud di atas sejadahmu..
Dan bersyukur atas anugrah yang sudah kau berikan
Aku berdoa dan menampungkan tangan...
Bercerita tentang indah nya dunia yang sudah kau ciptakan....
yang begitu memukau langkah tuk menari dalam alunan nada-nada harmoni
Alunan nada yang selalu menggema di telingaku,menggetarkan jiwaku untuk selalu bersujud di atas sejadahmu..
Wahai engkau Maha Penciptaku
Biarkanlah aku bersimpuh di hadapanmu
Biarkan...biarkan gerai air mataku berjatuhan untukmu
Agar kau tau bahwa aku merindukanmu
Aku yang selama ini sudah melupakanmu...
Dan aku yang selama ini tidak pernah memperhatikanmu...
Semoga setiap alunan doa dan sujud ku pasrah kan jiwa ini membentangkan jembatan cahaya...
Tegak tubuh Alif MU mengakar kepusat bumi, dengan relungan jiwa yang kotor ini...
ingatkan aku jika raga ini hanyalah setitik debu yang bernyawa...
Tak menampakan apa apa dalam bentangan kuasa MU yang maha pencipta...
Sujud ku adalah satu satunya hakikat dalam hidup ini, mencari seberkas cahaya di jalan kebenaran MU
Semoga dalam sujudku di atas sejadahmu....
Akan membuat langkahku lebih ringan untuk menuju surgamu..
Aku dan waktu
Karya A.R.
Waktu ku adalah irama yg berbunyi...
Aku adalah bagian dari waktu itu...
Kala rindu datang...
Maka,Waktu dan aku akan bersama...
Bukan tentang siapa dia..
Tapi tentang candu ku untuk dia..
Aku dan waktu akan berjalan...
Dikala rindu itu sampai...
Maka waktu akan meyayikan,syadunya
Irama melodi rindu kepada ku...
Maka..
Aku dan waktu akan selalu bersama...
Bukan tentang ilusi...
Bukan tentang bayangan...
Tetapi karna candu rindu ku yang membawa ku...
Sehingga waktu akan mengingatku
Tentang sayadunya rindu ku...
Bayanganmu memang samar tapi tetap mengingat kan ku...
Karna aku dan rindu ku yang berjalan seiring nya waktu..
Perjumpaan memang selalu manis adanya...
Tapi,seiring berjalannya waktu...
Maka, berpisah akan datang...
Maka waktu akan kembali mengingatkan ku
Tentang pertemuan dan perpisahan...
Sehingga,aku dan waktu tidak akan berpisah...
Akhirnya rindu dan candu akan seiring berjalan nya waktu..
Posting Komentar untuk "Menolak Lupa Tragedi Mei 98, dan Kumpulan Puisi Lainya"