FOTO ANTARA/Embong Salampessy/ed/pd/13
Penulis: Agnes Regina Fau
Benyamin (2018) menyatakan bahwa telah banyak dilakukan penelitian tentang sampah, namun hasilnya yaitu pengelolaan sampah masih sangat buruk dan kurangnya lahan ataupun tidak tersedianya tempat sampah sementara serta sarana dan prasarana yang kurang memadai atau standar. Benda-benda atau bahan yang sudah tidak berguna lagi kemudian dibuang itu merupakan sampah. Masyarakat akan melihat sampah sebagai hal yang kotor, menjijikkan dan lain-lain. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan sampah agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Sapteno dkk. (2022) meneliti bahwa di Kota Ambon terutama di ITPS Toisapu, tercatat ada 162,5 ton sampah per hari yang ditimbun. Dari data LIPI pada tahun 2017 mencatat bahwa terjadinya penumpukkan sampah domestik di Teluk Ambon dalam. Adapun tempat-tempat tersebut, yakni Desa Poka (47,42 persen), Desa Hative (17,04 persen), Kate-Kate (11,73 persen), Waiheru (9,28 persen), Tawiri (6,9 persen), Lateri (4,34 persen), Halong (2,49 persen), dan Desa Passo (0,78 persen). Sampah-sampah ini hampir berserakan di atas permukaan laut, pesisir dan memenuhi dasar laut. Hal ini sangat memprihatinkan. Jumlah sampah yang sangat tinggi ini menuntut masyarakat untuk serius memikirkan masalah sampah.
Dampak yang Ditimbulkan oleh Sampah
Apabila tidak diperhatikan, maka banyak masalah yang akan ditimbulkan
oleh sampah sendiri antara lain:
1.
Mengurangi
Penggunaan dan Estetika
Tempat-tempat yang
tadinya enak dipandang dan banyak dikunjungi seperti pantai, apabila sampah
banyak di sekitarnya maka lingkupan tampak kotor, tidak akan kelihatan indah
lagi. Banyak orang merasa tidak nyaman. Akibatnya, tempat tersebut akan
ditinggalkan begitu saja.
2.
Bencana
Alam
Apabila sampah
bertebaran terutama di selokan, maka jika musim hujan akan mengganggu selokan
tersebut dan menyebabkan banjir sehingga kenyamanan pun terganggu. Dan masih
banyak lagi bencana alam yang akan terjadi.
3.
Kerusakan
dan Cedera Fisik
Sampah ada yang
terdiri dari sampah organik, anorganik dan berbahaya atau beracun. Bayangkan
saja bila sampah yang tersebar di pesisir pantai adalah pecahan-pecahan kaca
atau benda-benda berbahaya lainnya, maka akan dapat membahayakan keselamatan
atau menyebabkan luka fisik bagi manusia dan hewan. Puntung rokok yang masih
menyala, lalu dibuang begitu saja bisa saja menyebabkan kebakaran apabila di
sekitar tersebut ada benda yang mudah terbakar.
4.
Mempermudah
Penyebaran Penyakit
Membuang sampah
sembarangan akan memicu terjadinya penyebaran hama dan penyakit. Ikan-ikan di
laut memakan sampah-sampah kecil atau mikroplastik, maka bila masyarakat
mengonsumsi ikan tersebut akan menyebabkan penyakit akut ataupun kematian.
5.
Membunuh
Satwa
Mahkluk hidup di bumi
ini bukan hanya manusia, melainkan ada hewan dan tumbuhan. Apabila hewan
mengonsumsi sampah maka akan mengurangi kapasitas perut karena tidak dapat
dicerna, misalnya saja ikan. Kita akan melihat ikan cepat besar dan gemuk
padahal kita tidak tahu bahwa di dalam perutnya bukanlah makanan yang masuk
melainkan mikroplastik. Dalam jangka panjang, hal ini akan mempengaruhi
kebiasaan makan hewan hingga akhirnya akan membunuh mereka.
6.
Blooming
Alga
Blooming alga dalam hal ini adalah terjadinya
ledakan jenis alga yang beracun. Apabila tidak ada makanan dalam suatu
perairan, maka biota laut akan memakan alga tersebut dan menyebabkan kematian
pada biota laut.
Bagaimana Kesadaran Masyarakat Pesisir di Kota Ambon Terhadap Sampah?
Dari beberapa dampak yang telah diuraikan sebelumnya, maka sangat diperlukan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Kesadaran masyarakat pesisir terhadap sampah dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, sikap dan perilaku. Berdasarkan penelitian sebelumnya (Saptenno dkk, 2022) tercatat bahwa:
1)
Pengetahuan
Masyarakat Tentang Pengelolaan Sampah Masih Kurang
Hal ini berkaitan dengan
sikap masyarakat yang selalu membuang sampah langsung ke pantai atau melalui
sungai dan ini telah menjadi suatu kebiasaan masyarakat setempat karena lebih
mudah, tidak perlu berjalan mencari tempat sampah dan dekat dengan rumah.
Namun, masyarakat tidak memahami dampak dari membuang sampah sembarangan.
Apabila seseorang paham akan pentingnya mengelola sampah, maka pengetahuannya
akan sampah juga baik.
2)
Sikap
Acuh Tak Acuh atau Masa Bodoh
Sikap inilah yang membuat masyarakat enggan
membuang sampah pada tempatnya. Sebagian orang bersikap masa bodoh dengan
pengelolaan sampah karena minimnya pengetahuan tentang sampah. Apabila
seseorang memiliki sikap seperti ini, maka apapun akan dilakukan yang penting
sampah tidak terlihat di depan mereka.
3)
Perilaku
Masyarakat Terhadap Sampah Kurang Baik
Sebagian orang menanggapi sampah kurang baik
. mereka langsung membuang sampah ke laut karena tidak tersedianya sarana dan
prasarana untuk pengelolaan sampah. Sebagaian lagi beralasan hal ini sudah
mereka lakukan sejak dulu.
Inilah beberapa penjelasan tentang kesadaran masyarakat terhadap sampah.
Lalu bagaimana solusinya? Apa yang harus dilakukan?
Solusi untuk Penanganan Masalah Sampah
Permasalahan lingkungan pun memerlukan keseriusan dalam
pelaksanaan arah pembangunan yang mana harus mengutamakan kelestarian jumlah
penduduk. Dari penjelasan di
atas, maka langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi pencemaran akibat
sampah, yakni:
a.
Pemerintah
harus terus memberikan penyuluhan tentang sampah. jika
disosialisasikan dan diberikan penyuluhan secara terus-menerus terkait
pengelolaan sampah kepada masyarakat maka akan sangat bermanfaat bagi
masyarakat dalam peningkatan keuntungan baik moril maupun material. Bukan hanya pemerintah saja, melainkan semua
orang yang punya pengetahuan tentang sampah harus ikut bagian dalam penyuluhan
tersebut.
b.
Pemerintah
harus menyediakan sarana dan prasarana atau bak penampungan sampah yang memadai
di tempat-tempat yang mudah dijangkau masyarakat.
c.
Mengeluarkan
regulasi atau aturan tentang sampah. Jadi, apabila ada masyarakat yang membuang
sampah sembarangan, maka akan diberikan sanksi berupa denda.
Apabila hal ini diterapkan, maka keasrian lingkungan pun akan terlaksana. Bila lingkungan bersih, masyarakat serta semua makhluk hidup pun akan terbebas dari penyakit.
Referensi
Kompas.
(2022). Profil Kota Ambon. https://regional.kompas.com/read/2022/08/07/193806478/profil-kota-ambon?page=all. Diakses tanggal 24 Okteober 2022
Saptenno, M. J.,
Saptenno, L. B., & Timisela, N. R. (2022). Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat
Kesadarana Masyarakat Pesisir Terhadap Pengelolaan Sampah di Perairan Teluk
Ambon Kota Ambon. Jurnal Ilmu Lingkungan, 20(2),
365-374.
Tuhumury,
N. C., & Kaliky, I. (2019). Identifikasi Sampah Pesisir di Desa Rumah Tiga
Kota Ambon. TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan, 15(1),
30-39.
Posting Komentar untuk "Permasalahan Sampah di Teluk Ambon dan Solusi Penanganannya"