![]() |
Sumber: Ilmupedia |
Sadarkah kita bahwasannya sistem pendidikan selama ini yang ada pada nyatanya begitu kejam. Bukan suatu yang berlebihan jika mencap sistem di dunia pendidikan itu kejam. Tanpa kita sadari, sistem pendidikan yang ada seakan membuat kita makin bodoh bukan makin berkembang.
Kita dipaksakan mengikuti suatu sistem yang sudah dibuat oleh pemerintah. Hal ini seakan membuat kita tidak bebas dalam berpikir dan bertindak.
Pertama, dalam hal pembagian sistem sosial di sekolah nyatanya secara terang-terangan membagi kecerdasan peserta didik ke dalam kelas-kelas tertentu yang seakan membuat si pintar makin pintar dan si bodoh makin bodoh.
Mereka yang pintar akan berada pada sekolah elit atau kelas yang sudah dikhususkan bagi mereka, apalagi bagi siswa yang memiliki tingkat ekonomi yang tinggi pastinya mendapatkan keistimewaan.
Siswa yang pintar bakal dikumpulkan pada sekolah atau kelas unggulan. Mereka akan diajarkan oleh guru-guru yang unggul dengan fasilitas memadai, sedangkan siswa yang bodoh dibiarkan begitu saja tanpa ada perlakuan istimewa bagi mereka.
Kepintaran bakal diukur dengan parameter angka-angka. Siswa pintar dan nakal dipuja puji guru, sedangkan siswa bodoh dibiarkan begitu saja. Padahal, mereka tidaklah bodoh seperti yang dipikirkan. Akan tetapi, mereka dipaksa memahami sesuai yang tidak dipahami mereka.
Kita tidak bisa mengukur kepintaran seekor ikan dari caranya memanjat pohon, begitu juga dengan manusia. Kepintaran harus diukur berdasarkan kegemaran dan keahlian mereka. Bukan disamaratakan oleh suatu sistem.
Akibat dari sistem seperti ini, mereka yang pintar makin pintar yang bodoh makin bodoh dan tidak mampu mengekplor diri lebih jauh. Hal ini mengakibatkan timbulnya kelas-kelas sosial pada dunia pendidikan.
Maka tak heran kita bisa melihat adanya sekolah unggulan dan kelas unggulan yang berisi anak-anak yang pada dasarnya sudah pintar, bukannya mencerdaskan mereka yang bodoh. Hal ini sangat kontradiktif. Seharusnya, yang dikatakan sekolah unggulan adalah sekolah yang mampu mencetak generasi muda tanpa memilah-milah tingkat kecerdasan mereka.
Apakah boleh dikatakan sekolah unggulan jika pada dasarnya hanya mencerdaskan mereka yang sudah cerdas?
Sistem pendidikan seharusnya tidak perlu memilah-milah peserta didik, mau pintar atau bodoh sama saja. Tugas pendidik adalah meningkatkan kualitas berpikir mereka.
Kita tidak harus menyamaratakan kepintaran masing-masing peserta didik dengan memaksa mereka belajar sesuatu yang seharusnya tidak berguna bagi mereka.
Yang terpenting adalah meningkatkan kualitas berpikir dan keahlian yang dimiliki mereka masing-masing dengan mengelompokkan mereka ke dalam kelas-kelas yang bukan berdasarkan tingkat kecerdasan. Akan tetapi, berdasarkan tingkat keahlian.
Siswa yang pandai bernyanyi dikembangkan ke dalam kelas musik. Mereka yang jago di bidang olahraga dikembangkan ke dalam kelas olahraga agar kelak bisa menjadi atlet yang berkualitas.
Demikian yang seharusnya dilakukan. Bagi yang mampu dalam hal akademik dibiarkan berkembang dan diasah terus menerus agar kelak menjadi ahli di bidangnya.
Tayang di Kompasiana Hendra Wattimena
Posting Komentar untuk "Kejamnya Sistem Pendidikan yang Belum Banyak Orang Ketahui"