Sumber: Pixabay.com
SUDUTPLAMBON.COM-Fenomena Joki Skripsi di kalangan mahasiswa kini makin
menjamur. Tak tanggung-tanggung, pihak joki skripsi bahkan sudah menjadikan ini
sebagai pekerjaan dan bisnis untuk mereka dengan merekrut karyawan untuk
mengerjakan skripsi yang diminta oleh costumer.
Praktik joki skripsi melayani pengerjaan skripsi maupun
proposal dengan harga yang bervariatif. Bahkan,
mereka secara terang-terangan mempromosikan jasa mereka di berbagai media sosial
seperti Facebook, TikTok, Instagram dan juga Telegram. Bukan hanya itu, jasa
joki skripsi bisa kalian temui di internet maupun toko online.
Untuk edukasi kepada masyarakat, Sudut Plambon mencoba
menjadi pengguna jasa skripsi untuk mewawancarai beberapa akun Instagram yang
menawarkan jasa joki skripsi.
Dalam proses penelusuran, ada beberapa pertanyaan seputar
dunia perjokian untuk beberapa akun Instagram yang menawarkan jasa joki ini.
Penasaran dengan penelusurannya? Silahkan baca artikel ini sampai selesai.
Mengungkap Sindikat Joki Skripsi
Pada pencarian Instagram, Sudut Plambon mencoba mengetik
joki skripsi untuk mencari jasa joki skripsi yang tersedia.
Di sana terdapat begitu banyak akun Instagram yang
menawarkan jasa pembuatan skripsi hingga artikel ilmiah dan juga tesis.
Tak tanggung-tanggung, ada beberapa akun Instagram joki
skripsi yang pengikutnya mencapai puluhan ribu dengan membuat beberapa akun
yang dikelola oleh seorang owner.
Seakan ini seperti bisnis yang sedang mereka jalankan. Bukan
hanya itu, ada juga jasa pembuatan skripsi tersebut mengaku diri sebagai dosen
agar pelanggan lebih percaya dengan kualitas skripsi yang akan dibuat.
Dalam hasil penelusuran, apabila mereka melakukan pengerjaan
mulai dari bab 1 hingga bab 3 atau proposal maka mereka bisa mendapatkan
keuntungan rata-rata sebesar 1.8 jutaan.
Itu sudah termasuk konsultasi dan revisi beberapa kali yang
akan mereka kerjakan sampai naik ujian proposal. Jika belum mempunyai judul,
mereka bisa mengerjakan juga dengan tarif sebesar Rp.500 ribu. Jadi, jika
ditotalkan dari judul hingga proposal yaitu sekitar 2.3 jutaan.
Lama pekerjaan berkisar 5-7 hari. Ada juga yang disesuaikan
dengan permintaan pelanggan, namun untuk harga apabila semakin cepat maka
semakin mahal.
Sedangkan untuk pengerjaan hasil mereka mematok rata-rata 1-
3 jutaan tergantung metode penelitian yang dikerjakan.
Untuk full skripsi hingga selesai, tarifnya berkisar 3-8 jutaan. Itu disesuaikan dengan jurusan dari para pelanggan.
Mengapa Mahasiswa Memilih Joki Skripsi?
Tentu kalian bertanya-tanya, kira-kira kenapa sampai mahasiswa
memilih joki skripsi? Ada beberapa alasan sebenarnya, pertama tentu faktor malas
dari mahasiswa tersebut.
Kemudian, bimbingan yang berulang-ulang kali tak kunjung ACC
juga menjadi pemicu mahasiswa menggunakan jasa joki skripsi.
Dosen yang terlalu memutar-mutar mahasiswa dengan
menyesuaikan jam dari dosen membuat mahasiswa kebanyakan patah semangat sehingga
berujung malas. Akibatnya, jalan terakhir ya tentu menggunakan jasa joki.
Sebenarnya, joki skripsi tidak harus ada jika dosen tidak
membuat rumit mahasiswa dengan aturan yang terlalu berbelit-belit.
Padahal, skripsi tidak penting-penting amat di dunia kerja.
Sudah seharusnya skripsi dihapuskan saja karena hanya membuat mahasiswa
terlambat wisuda. Padahal kegunaan skrispi di dunia kerja tak punya manfaat
sama sekali.
Hancurnya Etika dan
Budaya Akademis
Keberadaan joki skripsi maupun karya ilmiah lainnya membuat
hancur etika dan budaya akademis. Siapa bilang cuman mahasiswa yang menggunakan
jasa seperti ini?
Bahkan, sekelas professor doktor pun menggunakan jasa joki
demi gelar dan publikasi karya ilmiah mereka.
Di pihak para joki, mereka memanfaatkan kecerdasan
intelektual yang dimiliki dan juga kecerdasan buatan yang ada saat ini.
Dengan mudah mereka bisa menggunakan software yang mampu
memparafrase tulisan dan membuat tulisan dirangkai menjadi sebuah karya ilmiah.
Dengan begitu, mereka lebih cepat sehingga bisa mengerjakan
beberapa karya ilmiah dalam sebulan. Tentu dengan tarif begitu besar menjadi
bahan pemasukan bagi mereka di tengah susahnya mencari pekerjaan.
Masalah promosi, mereka tidak susah-susah lagi mencari pelanggan. Cukup dengan memanfaatkan jaringan dunia maya, maka mereka bisa dengan mudah mendapatkan pelanggan yang diinginkan.
Inilah potret dunia pendidikan Indonesia saat ini. Sungguh
miris dan kasihan, demi gelar jalan pintas dilakukan. Sudah seharusnya dunia
pendidikan berevolusi melakukan perubahan dengan tidak lagi menggunakan skripsi
sebagai syarat menjadi sarjana.
Bayangkan, mahasiswa sudah kuliah beberapa tahun dengan
ratusan SKS. Sedangkan untuk skripsi hanya 6 SKS saja, mereka harus diperlama
bertahun-tahun.
Daripada biaya makin banyak dibuang untuk biaya hidup dan
uang semester, mendingan jalan terakhir menggunakan joki skripsi.
Dalam dunia akademis, dengan menggunakan jasa orang lain
untuk mendapatkan gelar tentu sudah melanggar ketentuan dalam dunia akademis. Namun,
mau bagaimana lagi? Faktanya, dunia pendidikan kita demikian.
Bagi para pengguna jasa joki, tentu menjadi ancaman serius
jika kedapatan. Maka gelar mereka bisa saja dicabut.
Meluasnya fenomena ini jelas merusak nilai-nilai budaya
akademik dan nilai etis yang selama ini ditegakkan. Joki tugas menjadi ancaman
serius untuk dunia pendidikan saat ini. Maka dari itu, perlu adanya revolusi dalam
dunia pendidikan kita.
Apabila skripsi dihapuskan bagaimana dengan orang yg mencari nafkah dengan joki? Jika situasinya dibalik, anda ingin lapangan kerja anda hangus?
BalasHapus