GMKI dan GMNI Komisariat Fatek Unpatti melakukan kajian bersama membahas pemanfaatan Artificial Intelligence dalam upaya pengolahan sumber daya pesisir dan laut (8/10/2023). Kajian tersebut berlokasi di Gasebo Fakultas Teknik, dengan Evert Sopacua sebagai pemateri.
Pembahasan
terkait kecerdasan buatan yang diangkat dalam diskusi ini karena dianggap
sebagai salah satu topik penting untuk dikaji dalam upaya peningkatan
sumberdaya manusia agar dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi yang
semakin cepat ini.
Dalam pemaparan materinya, Evert Sopacua menjelaskan beberapa point penting terkait kecerdasan buatan.
Menurutnya, kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) adalah teknologi yang dibuat untuk dapat membantu mempermudah pekerjaan manusia dengan menirukan kecerdasan yang dimiliki oleh manusia dengan berbasis pada mega data (big data) dengan tujuan untuk dapat menyelesaikan berbagai problem yang dialami oleh manusia dengan cepat dan efesien.
Ia mencontohkan beberapa penerapan AI dalam kehidupan sehari-hari, misalkan penggunaan chat GPT. Selain itu, AI juga telah banyak diaplikasikan dalam beberapa bagian search engine, asisten virtual misalkan google assistant. Pengembangan AI juga telah mencapai tingkat yang mengagumkan di mana salah satunya adalah penggunaannya dalam kendaraan otonom (self-driving) yang memungkinkan kendaraan melaju tanpa campur tangan manusia.
“Seiring
berkembangnya teknologi, pemanfaatan kecerdasan buatan ini terus merambah hingga
berbagai bidang. Salah satunya di sektor kelautan dan perikanan”, ujarnya.
Kajian terkait
kecerdasan buatan yang berfokus dalam pemanfaatan pengolahan sumber daya
pesisir dan laut di Maluku didasarkan oleh kondisi geografis Maluku yang
merupakan provinsi kepulauan.
Maka dari itu, sumber daya alam yang ada tersebut tidak akan dikelola secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat jika sumber daya manusianya tidak mampu beradaptasi dengan teknologi yang ada.
“Perlu kita
ketahui bahwa peranan kecerdasan buatan dalam sektor pengolahan pesisir dan
laut sangat penting dalam upaya pengolahan sumber daya laut yang berkelanjutan.
Walaupun awalnya kecerdasan buatan ini hanya mampu dalam pengambilan keputusan
yang spesifik atau tugas tertentu, namun seiring berkembangnya ilmu pengetahuan
maka kecerdasan buatan akan terus berkembang dengan makin banyaknya basis data”,
ujar pemateri.
Pembahasan
Menurut sopacua Kecerdasan Buatan (AI)
memiliki potensi untuk memainkan peran kunci dalam pengelolaan dan pemeliharaan
pesisir dan laut. Berikut adalah beberapa cara AI dapat berkontribusi dalam
konteks ini:
1.
Pemantauan
Lingkungan: Dengan menggunakan citra satelit dan teknologi pemindaian,
AI dapat digunakan untuk memantau perubahan di daerah pesisir, seperti erosi
pantai, pertumbuhan terumbu karang, atau pola aliran air.
2.
Pengidentifikasian
Spesies:
AI dapat dilatih untuk mengenali dan menghitung spesies tertentu dalam gambar
atau video, membantu dalam pemantauan populasi ikan atau kehidupan laut
lainnya.
3.
Prediksi Pasang
Surut:
Dengan menganalisis data historis, AI dapat membantu memprediksi pola pasang
surut, yang penting untuk navigasi, perikanan, dan kegiatan lain di pesisir dan
laut.
4.
Pendeteksian
Pencemaran: Algoritma AI dapat digunakan untuk mendeteksi
tanda-tanda pencemaran air, seperti tumpahan minyak, melalui citra satelit atau
data sensor.
5.
Optimalisasi Sumber
Daya:
AI dapat membantu dalam manajemen sumber daya perikanan dengan memprediksi
lokasi dan populasi ikan, serta memberikan rekomendasi tentang kapan dan di
mana memancing untuk mengurangi overfishing.
6.
Peringatan Dini
Bencana Alam: Dengan menganalisis data cuaca dan pola oseanografi, AI
dapat memprediksi bencana alam seperti tsunami atau badai tropis, memungkinkan
tindakan pencegahan yang lebih baik.
7.
Konservasi dan
Rehabilitasi: AI dapat digunakan untuk memonitor kesehatan ekosistem
laut dan pesisir, menilai dampak aktivitas manusia, dan merencanakan strategi
konservasi yang efektif.
8.
Pengolahan Data
Besar:
Oseanografi dan studi pesisir menghasilkan jumlah data yang besar. AI dapat
memproses dan menganalisis data ini dengan cepat, memberikan wawasan yang
berharga untuk peneliti dan pembuat kebijakan.
9.
Navigasi dan
Eksplorasi: Robot bawah air yang dilengkapi dengan AI dapat
digunakan untuk eksplorasi kedalaman laut, penelitian, atau intervensi pada
infrastruktur bawah air seperti pipa atau kabel.
10.
Pendidikan dan
Kesadaran: Alat berbasis AI dapat digunakan untuk menginformasikan
masyarakat tentang pentingnya ekosistem laut dan pesisir dan tindakan yang
dapat diambil untuk melindunginya.
Pemanfaatan AI dalam pengelolaan pesisir dan laut memungkinkan pendekatan yang lebih tepat waktu, adaptif, dan berbasis data untuk melindungi dan memanfaatkan sumber daya alam dengan cara yang berkelanjutan.
Saran dan Rekomendasi
Dari hasil kajian yang dilakukan, ada beberapa poin penting yang disimpulkan dalam mempersiapkan sumber daya manusia di Maluku dalam upaya pengelolaan sumber daya pesisir dan laut.
Pertama, mata
kuliah kecerdasan buatan seharusnya menjadi mata kuliah wajib yang masuk ke dalam
kurikulum pada setiap program studi di Fakultas Teknik mengingat ilmu
keteknikan erat kaitannya dengan pemanfaatan teknologi. Maka dari itu, sumber daya
manusia yang dihasilkan dari Fakultas Teknik Unpatti harus dilengkapi dengan
kemampuan dalam pemanfaatan kecerdasan buatan yang berwawasan laut pulau.
Kedua, Fakultas Teknik harus menjadikan minat teknik elektro dan teknik informatika yang saat ini berada di bawah Prodi Teknik Mesin sebagai prodi sendiri agar dapat menunjang proses penerapan teknologi kecerdasan ke depan di Maluku karena kedua prodi ini erat kaitannya dengan kecerdasan buatan.
Ketiga, perlu ada kegiatan lanjutan antara GMKI dan GMNI Fatek atau bahkan bersama organisasi eksternal di lingkup Fakultas teknik yang mana berfokus dalam upaya pelatihan dan peningkatan hard skill di bidang-bidang yang berkaitan dengan kecerdsan buatan, yakni pelatihan bahasa pemograman, renewable energy berbasis AI dan data science.
Keempat,
beberapa ide penerapan AI dalam pengolahan pesisir dan laut di Maluku yang
ditawarkan oleh peserta kajian perlu ditindaklanjuti ke depan baik dalam bentuk
proposal atau karya tulis ilmiah yang bisa diikuti pada event-event nasional,
seperti program PKM, PPK Ormawa, konteks robot Indonesia, Gemastik dan masih
banyak lagi. Tujuannya agar ide dan gagasan tersebut bisa diwujudkan dalam
bentuk projek atau prototype yang dapat bermanfaat untuk masyarakat di Maluku.
Posting Komentar untuk "GMKI dan GMNI Fatek Unpatti Gelar Kajian Bersama Terkait Artificial Intelligence"